Tampilkan postingan dengan label Artikel. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Artikel. Tampilkan semua postingan

HTML

HyperText Markup Language (HTML) adalah sebuah bahasa markup yang digunakan untuk membuat sebuah halaman web, menampilkan berbagai informasi di dalam sebuah Penjelajah web Internet dan formating hypertext sederhana yang ditulis kedalam berkas format ASCII agar dapat menghasilkan tampilan wujud yang terintegerasi. Dengan kata lain, berkas yang dibuat dalam perangkat lunak pengolah kata dan disimpan kedalam format ASCII normal sehingga menjadi home page dengan perintah-perintah HTML. Bermula dari sebuah bahasa yang sebelumnya banyak digunakan di dunia penerbitan dan percetakan yang disebut dengan SGML (Standard Generalized Markup Language), HTML adalah sebuah standar yang digunakan secara luas untuk menampilkan halaman web. HTML saat ini merupakan standar Internet yang didefinisikan dan dikendalikan penggunaannya oleh World Wide Web Consortium (W3C). HTML dibuat oleh kolaborasi Caillau TIM dengan Berners-lee robert ketika mereka bekerja di CERN pada tahun 1989 (CERN adalah lembaga penelitian fisika energi tinggi di Jenewa). [1]

    Tahun 1980, IBM memikirkan pembuatan suatu dokumen yang akan mengenali setiap elemen dari dokumen dengan suatu tanda tertentu. IBM kemudian mengembangkan suatu jenis bahasa yang menggabungkan teks dengan perintah-perintah pemformatan dokumen. Bahasa ini dinamakan Markup Langiage, sebuah bahasa yang menggunakan tanda-tanda sebagai basisnya. IBM menamakan sistemnya ini sebagai Generalized Markup Language atau GML.
    Tahun 1986, ISO menyatakan bahwa IBM memiliki suatu konsep tentang dokumen yang sangat baik, dan kemudian mengeluarkan suatu publikasi ( ISO 8879 ) yang menyatakan markup language sebagai standar untuk pembuatan dokumen-dokumen. ISO membuat bahasa ini dari GML milik IBM, tetapi memberinya nama lain, yaitu SGML ( Standard Generalized Markup Language ).

ISO dalam publikasinya meyakini bahwa SGML akan sangat berguna untuk pemrosesan informasi teks dan sistem-sistem perkantoran. Tetapi diluar perkiraan ISO, SGML dan terutama subset dari SGML, yaitu HTML juga berguna untuk menjelajahi internet. Khususnya bagi mereka yang menggunakan World Wide Web. Versi terakhir dari HTML adalah HTML 4.01, meskipun saat ini telah berkembang XHTML yang merupakan pengembangan dari HTML.

Nata De Coco, produk yang kaya akan serat alami

Nata de coco merupakan produk hasil proses fermentasi air kelapa dengan bantuan aktivitas Acetobacter xylinum. Nata berasal dari bahasa spanyol yang artinya terapung. Ini sesuai dengan sifatnya yaitu sejak diamati dari proses awal terbentuknya nata merupakan suatu lapisan tipis yang terapung pada permukaan yang semakin lama akan semakin tebal.
Semula industri nata de coco dimulai dari adanya industri rumah tangga yang menggunakan sari buah nenas sebagai bahan bakunya. Produk ini dikenal dengan nama nata de pina. Dikarenekan nenas sifatnya musiman, pilihan itu jatuh kepada buah kelapa yang berbuah sepanjang tahun dan dalam jumlah yang cukup besar serta ditemukan secara merata hamper diseluruh pelosok tanah air. Di skala industri, nata de coco sudah dikenal sejak diperkenalkannya pada tahun 1975. tetapi, sampai saat ini, industri nata de coco masih tergolong sedikit (di Indonesia). Padahal jika melihat prospeknya dimasa mendatang cukup enggiurkan. Akhir-akhir ini, Negara berkembang sedang melirik industri nata de coco.
Ada beberapa kelebihan atau daya tarik dari nata de coco yang menjadikannya sebagai sebuah industri yang cukup menjanjikan, diantaranya :
Pertama, nata de coco dikenal sebagai produk kaya serat. Kebutuhan masyarakat akan serat memang sesuatu hal mutlak, terutama masyarakat menengah keatas. Sejalan dengan berkembangnya era globalisasi masyarakat mendatang mulai melirik masalah kesehatan. Kesehatan bahkan dijadikan kebutuhan utama dibandingkan dengan kebutuhan lainnya. Dan nata de coco sangat baik untuk kesehatan karena serat yang dikandungnya. Akhir-akhir ini, banyak masyarakat yang rela menghabiskan uangnya guna mengkonsumsi tambahan serat dalam bentuk suplemen. Nata de coco adalah produk alami. Kecendrungan asyarakat adalah lebih tertarik kepada produk alami dibandingkan produk sintetis.
Kedua, nata de coco kaya akan gizi. Satu hal yang merupakan ciri masyarakat masa depan adalah kecendrungannya mengkonsumsi makanan yang bergizi merupakan suatu kebutuhan. Dan lagi-lagi nata de coco menjawab harapan masyarakat, nata de coco kaya akan gizi. Didalam nata de coco sendiri terkandung protein, lemak, gula, vitamin, asam amino, dan hormn pertumbuhan.
Ketiga, nata de coco mempunyai rasa yang lumayan enak. Disamping kaya akan gizi, nata de coco juga enak dikonsumsi. Jika dicampur dengan es teler, es krim atau fruit cocktail menjadikannya makanan yang mengundang selera.
Keempat, bahan pembuatan nata de coco mudah diperoleh dan tidak bersifat musiman. Nata de coco terbuat dari air kelapa. Dan kelapa sudah banyak dan hampir tersebar merata diseluruh pelosok tanah air. Kelapa juga berbuah sepanjang tahun dan tidak bersifat musiman.
Kelima, proses pengolahan dan peralatan industri nata de coco sederhana dan tidak memakan waktu yang lama. Pembuatan nata de coco tergolong cukup sederhana. Inductri rumah taggapun mampu memproduksinya. Waktu pembuatannya juga tergolong singkat, sekitar satu mingu sudah dapat dikonsumsi.
Keenam, industri nata de coco, merupakan industri yang ramah lingkungan.
Ketujuh, industri nata de coco belum begitu pesat perkembangannya. Peluang ini jika dimanfaatkan dan dikelola dengan baik, bukan mustahil akan mendatangkan keuntungan yang besar.
Demikianlah beberapa kelebihan yang dimiliki nata de coco sebagai industri masa depan yang cukup menggiurkan.

Kecambah dan brokoli memperlambat perkembangan kanker

Jika anda ingin mencegah atau memperlambat perkembangan kanker kulit dengan memakan kecambah brokoli secara reguler dapat membantu sekali, klaim para peneliti di Amerika Serikat.
Jenis kanker yang paling umum pada manusia adalah kanker kulit non-melanoma, yang seringkali disebabkan oleh radiasi sinar  ultra violet (UV). Sedangkan menghindari eksposure terhadap radiasi UV tingkat rendah dan menggunakan tabirb surya adalah cara yang baik untuk menghindari kanker, sekian banyak kerusakan yang telah dilakukan. Namun, mengurangi efek berbahaya dari eksposure sebelumnya mungkin saja sesederhana dengan memakan kecambah brokoli secara reguler, kata Albena Dinkova-Kostova pada John Hopkins University, Baltimore.
Brokoli, lobak, dan seledri air menghasilkan  sulforaphane yang sangat reaktif saat dicerna, dimana dipandang dapat memicu sintesis sel pelindung protein dan melindungi terhadap kanker. Banyak kelompok telah memeriksa efek sulforaphane pada berbagai penyakit kronis seperti epidemiology, dan kanker prostat. Sekarang ini timnya Dinkova-Kostova telah menyelidiki efek anti kanker kulit dari sulforaphane saat dimakan, ketimbang diaplikasikan pada kulitnya.
Konsentrasi yang lebih tinggi dari sulforaphane ditemukan pada tanaman yang lebih muda
Dinkova-Kostova mengesktraksi glucoraphanin – pendahulu sulforaphane – dari kecambah brokoli dan memberi dosis makan sehari-hari pada tikus yang sebelumnya telah diekspose pada radiasi UV dua kali seminggu selama 17 minggu. Jumlah tikus yang menghasilkan beberapa tumor atau lesions berkurang sebesar 25 persen, jumlah tumor berkurang 47 persen dan volume tumor berkurang sebesar  70 persen. Dengan menganalisa urine dari tikus menunjukkan bahwa glucoraphanin telah diubah menjadi bahan aktif sulforaphane.
‘Semakin muda tanamannya, semakin tajam rasanya dikarenakan tingginya konsentrasi sulforaphane,’ komentar Dinkova-Kostova. Brokoli yang dimasak masih mengandung glucoraphanin, namun tidak seperti yang mentah dimana diubah menjadi sulforaphane di perut ketimbang selama dikunyah, dengan efisiensi bervariasi satu orang dengan yang lainnya. Namun begitu, memakan brokoli yang sudah dimasak, atau brokoli dibekukan yang telah dibasuh tidaklah menghasilkan seperti hasil yang positif diperlihatkan pada studi karena glucoraphanin dapat terlarut dalam air, tambah Dinkova-Kostova.
Elizabeth Jeffery, seorang profesor nutrisi dan toksikologi dari University of Illinois, Urbana, Amerika Serikat, mengatakan bahwa ‘ini merupakan makalah pertama yang menunjukkan bahwa tanpa konversi sebelumnya menjadi sulforaphane, suatu ekstrak yang kaya akan  glucoraphanin memperlambat insiden kanker’. Temuan ini sangat relevan karena kebanyakan orang minum suplemen brokoli yang semuanya mengandung glucoraphanin, dari pada sulforaphane, atau kecambah yang dikeringkan semuanya, tambahnya.
Dinkova- Kostova berharap untuk mengembangkan suatu strategi protektif bagi orang-orang yang beresiko tinggi terkena kanker kulit, pada orang-orang tertentu yang telah mempunyai donasi organ tubuh. Namun sementara itu hal ini mungkin saja sangat menyakitkan bagi anda untuk memakan sayuran hijau.

Bahaya Asap Rokok

Akhir bulan Juli lalu, berlaku undang-undang baru di negara bagian New York di Amerika Serikat. Semua orang tanpa terkecuali tidak boleh lagi merokok di restoran-restoran dan bar-bar yang tersebar di seluruh wilayah negara bagian ini. Larangan merokok di tempat-tempat umum lainnya seperti perkantoran, mall, dan lain-lain sudah diberlakukan terlebih dahulu. Bisnis rumah makan atau bar yang ketahuan tidak melaksanakan peraturan baru ini dikenakan denda US $ 2,000. Bukan denda yang kecil. Peraturan keras yang melarang orang merokok di kedua jenis tempat tersebut pada awalnya diberlakukan hanya di kota New York sejak akhir Maret lalu. Empat bulan kemudian, peraturan ini berlaku untuk seluruh negara bagian New York. Di salah satu bar yang penulis amati, para perokok terpaksa keluar dan berdiri di dekat pintu belakang bar untuk merokok. Hal ini mungkin masih dapat dilakukan dengan agak leluasa mengingat sekarang masih musim panas. Tapi akan sangat sulit bagi para pencandu rokok ini untuk berdiri di luar ketika musim dingin datang. Kelihatannya, waktu keluarnya peraturan baru ini juga untuk mempersiapkan datangnya musim dingin.
New York memang salah satu negara bagian Amerika Serikat (AS) yang sangat gencar melancarkan kampanye anti-rokok. Biaya yang dikeluarkan untuk hal ini pun tidak sedikit, US$ 60 juta. Kampanye ini di antaranya mencegah penjualan rokok ke remaja di bawah umur 18 tahun, membuat dan menayangkan iklan-iklan anti-rokok, memberitahukan publik bahaya merokok, mendirikan program-program pemberhentian merokok bagi pecandu rokok berat dan mensubsidi biaya obat-obat yang dapat membantu orang berhenti merokok.
Biaya yang besar untuk program ini sebenarnya berasal dari "tobacco industry settlement" yang didapat negara bagian New York. Sejarahnya, jaksa penuntut umum dari 40 negara bagian di AS, dimulai oleh negara bagian Mississippi, pada pertengahan dekade 1990-an menuntut ganti rugi yang sangat besar kepada segelintir perusahaan pembuat rokok dan barang-barang tembakau lainnya di AS. Didukung bukti yang kuat dari dunia sains dan kedokteran, mereka beralasan bahwa rokok adalah candu, asap rokok sangat membahayakan kesehatan (penyebab kanker) dan rakyat AS banyak yang meninggal gara-gara merokok. Biaya yang dikeluarkan oleh pemerintah negara bagian untuk menangani para pasien kanker akibat merokok sangat besar. Dengan alasan inilah mereka menuntut ganti rugi yang tidak sedikit. Karena ingin menghindari proses hukum yang lama dan berbelit-belit dan juga karena industri rokok ini takut jika terbukti bersalah di pengadilan mereka dipaksa membayar ganti rugi yang sangat besar jumlahnya, akhirnya mereka mengalah dan bersedia berdamai dengan memberikan settlement berupa uang ke masing-masing negara bagian yang mengajukan tuntutan.
Banyak sudah riset yang mengungkapkan bahaya asap rokok terhadap aspek biologis dan kimiawi tubuh manusia. Studi pertama yang dilakukan dilaporkan di jurnal terkemuka Science edisi bulan Oktober 1996. Gen P53 di dalam DNA tubuh manusia berfungsi sebagai penekan tumor (tumor suppressor); jika fungsinya dimatikan, kemungkinan terjadinya tumor akan meningkat. Sudah umum diketahui bahwa asap rokok memiliki benzo[a]pyrene dalam jumlah yang cukup banyak. Molekul ini adalah sejenis karsinogen (agen penyebab kanker) yang berbahaya dan terdapat di dalam jelaga, yaitu partikel-partikel karbon yang halus yang dihasilkan akibat pembakaran tidak sempurna arang, minyak, kayu atau bahan bakar lainnya. Bahaya molekul yang ditemui dalam jelaga ini telah lama diketahui. Banyak anak yang bekerja sebagai pembersih cerobong asap di London sejak Kebakaran Besar 1666 (the Great Fire of 1666) terkena kanker testicular.
Benzo[a]pyrene sendiri sebenarnya tidak menyebabkan kanker. Jaringan di dalam tubuh manusia memetabolisme bahan ini dengan cara menambah oksigen ke salah satu cincin molekulnya, mengubahnya menjadi molekul yang dinamakan epoksi diol (diol epoxide). Kegunaan metabolisme ini adalah untuk membuat benzo[a]pyrene lebih mudah larut di dalam air, sehingga mudah untuk dikeluarkan dari tubuh.
Sayangnya, strategi untuk mengeluarkan zat yang tak berguna bagi tubuh ini menjadi tidak karuan untuk benzo[a]pyrene, karena molekul yang terbentuk, epoksi diol, tidak dikeluarkan oleh tubuh. Malahan, molekul ini berhasil menemukan cara untuk masuk ke inti sel, kemudian bereaksi dengan sel-sel DNA. Epoksi cepat sekali bereaksi dengan basa-basa Lewis, dan struktur DNA memiliki bagian yang merupakan basa-basa Lewis. Di artikel jurnal Science tersebut, para periset melaporkan bahwa epoksi diol bereaksi dengan DNA di daerah gen P53 yang diketahui mudah bermutasi. Banyak kasus kanker paru-paru yang memiliki mutasi gen di daerah gen P53 ini. Kesimpulan laporan hasil riset itu menyatakan bahwa benzo[a]pyrene dalam asap rokok adalah penyebab langsung mutasi gen yang diketahui berhubungan dengan kanker paru-paru.
AS bukan negara satu-satunya yang sudah terjun menyadarkan masyarakatnya akan bahaya asap rokok ini. Australia, Selandia Baru, Singapura sudah lebih dahulu memerangi rokok. Beberapa negara lain seperti Kanada dan Jerman akan mengikuti jejak AS. Irlandia yang terkenal dengan kebudayaan pub-nya (merokok sambil meminum minuman alkohol) akan menjadi negara Eropa pertama awal tahun depan yang melarang merokok di pub-pub.Kapan Indonesia akan turut menyadarkan masyarakatnya? Mungkin yang lebih penting untuk diingat, jika pemerintah Indonesia sudah siap memerangi ancaman kesehatan yang satu ini, lebih baik mengikuti jejak AS, yang aktif mensosialisasikan kebijaksanaan tersebut. Tanpa perencanaan dan pemasyarakatan yang baik, kebijaksanaan baik apapun yang dikeluarkan akan mudah mati di tengah jalan ditentang oleh banyak orang.
(Diterjemahkan dan disadur dari berbagai sumber)

Unsur-unsur toksik dalam asap rokok

Logam-logam berat seperti arsenik, kadmium, dan timbal telah dideteksi dalam asap rokok,dengan menunjukkan bahwa unsur-unsur toksik ini bisa merambat sampai jarak berbeda-beda alam aliran udara.
Rokok yang sedang terbakar menghasilkan lebih dari 4000 zat kimia; banyak diantaranya yang bersifat toksik dan sekitar 40 menyebabkan kanker. Senyawa-senyawa ini tetap berada di udara sebagai asap tembakau lingkungan yang dihirup oleh orang lain di kawasan tersebut. Ada dua tipe asap rokok, yaitu: asap rokok utama yang keluar dari mulut perokok dan asap sampingan yang berasal dari ujung rokok yang terbakar.
Ketika meneliti logam-logam berat dalam asap rokok sampingan, para peneliti di perusahaan rokok Philip Morris, US, menemukan tumpukan arsenik dalam cerobong asap yang digunakan dalam tahap pertama pada peralatan mereka. Fenomena ini tidak ditemukan untuk kadmium atau timbal. Mereka menganggap bahwa yang menyebabkan ini terjadi adalah bahwa arsenik bisa menjadi uap cair sedangkan kadmium dan timbal adalah partikulat padat.
Michael Chang dan rekan-rekannya menggunakan sebuah alat yang disebut cerobong "ekor ikan" untuk menyalurkan asap dari sebatang rokok yang sedang terbakar menuju ke sebuah jet impactor yang mengumpulkan asap sebagai kondensat. Asap yang tersisa dilewatkan melalui sebuah saringan ester selulosa campuran untuk mencoba menangkap asap yang tersisa. Beberapa cara dicoba untuk mempersiapkan asap yang telah berkondensasi pada bagian-bagian yang berbeda dari alat. Metode yang terbaik adalah pengambilan sampel adukan, yang melibatkan penggunaan deterjen Triton X-100 dan asam nitrat untuk membuat adukan dengan kondensat asap. Spektroskopi massa berpasangan induktif digunakan untuk menganalisis adukan.
Deposisi persentase total arsenik yang lebih besar (20 persen), dibanding kadmium atau timbal (kurang dari 5 persen) dalam cerobong tersebut menunjukkan bahwa unsur-unsur toksik dalam asap rokok bisa merambat secara berbeda dalam aliran udara dan bisa terdeposisi pada titik-titik berbeda. Para peneliti ini menduga perilaku ini disebabkan oleh perbedaan antara unsur fase padat (partikulat) dan cair (uap).

Lilin Wangi yang Berbahaya Bagi Kesehatan

Menurut American Lung Association (ALA) nyala lilin terutama yang beraroma wewangian dan nyalanya tahan lama akan menghamburkan partikel timah, merkuri dan racun lainnya ke udara. Selanjutnya ALA mengingatkan bahwa lilin-lilin yang beraroma eksotis biasanya mempunyai sumbu berkilapan yang terbuat dari timah murni atau campuran yang mengandung timah. Partikel timah yang sangat kecil akan melayang diudara dalam kurun waktu yang lama hingga kemudian akhirnya menempel pada furniture dan karpet yang terpapar untuk disentuh oleh anak-anak, orang dewasa , ataupun binatang peliharaan.
Jika terserap kedalam tubuh dalam jumlah yang melebihi ambang batas emisi lilin-lilin tersebut dapat merusak sistem syaraf, hati dan sistem peredaran darah, terutama pada anak-anak, orang tua, dan pada orang-orang dengan sistem kekebalan yang lemah. Dampak lainnya lilin-lilin tersebut dapat menghasilkan jelaga berjumlah banyak yang akan merusak furniture dan penghawaan ventilasi.
Dianne Walsh Astry Direktur Eksekutif pada Health House Project, suatu badan pemasyarakatan program pendidikan ALA mengatakan bahwa tanpa disadari, lilin-lilin merupakan penyebab buruknya kualitas udara dalam ruangan. Para pengguna atau konsumen sebaiknya membaca label yang tertera pada produk lilin tersebut agar dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan adanya zat tambahan pada lilin yang dapat membahayakan. Sebaiknya pula hindarkan penempatan lilin pada daerah yang banyak angin, dimana angin dapat lebih menebarkan jelaga dan racun ke udara.

Teknologi Baru untuk Mengurangi Polusi Kendaraan Bermotor

Suatu alat yang dinamakan plasmatron secara drastis dapat mengurangi asap yang berasal dari kendaraan bermotor. Alat tersebut telah diuji coba di Massachusetts Institute of Technology (MIT), dan diharapkan dapat dibeli dengan harga murah serta sesuai (compatible ) dengan peralatan mesin kendaraan yang ada pada saat ini. Peneliti MIT mengatakan bahwa pertama kali plasmatron dipasang pada mesin mobil komersial kemudian diuji coba selama dua minggu. Para penemu alat tersebut mengatakan bahwa hasil uji coba memperlihatkan pengurangan polusi yang sangat besar terutama pengurangan Nitrogen Oksida (NO2) dari 2.700 ppm (parts per million ) tanpa plasmatron menjadi tinggal 20 ppm setelah menggunakan plasmatron.
Daniel R.Cohn, Ketua Divisi Teknologi Plasma dari Plasma Science and Fusion Center (PSFC), mengatakan bahwa penemuan tersebut merupakan suatu era baru bagi pengurangan polusi kendaraan bermotor. Menurut Cohn : “Sukses perpaduan antara plasmatron dengan mesin mobil, membuat langkah selanjutnya untuk pengujian di jalan raya”. Menurut para peneliti, plasmatron bekerja seperti proses penyulingan minyak (oil refinery) yakni mengkonversikan berbagai bahan bakar kedalam gas yang kaya akan hidrogen berkualitas tinggi. Bahan bakar yang diinjeksikan kedalam plasmatron dibuka ke aliran listrik yang merubah bahan bakar dan udara disekitarnya kedalam plasma. Plasma mempercepat laju reaksi dan menghasilkan gas yang kaya akan hidrogen. Walaupun alat tersebut pada saat ini telah digunakan dalam aplikasi industri, namun yang digunakan di industri jauh lebih besar dibandingkan dengan versi MIT selain lebih boros energi dalam mengoperasikannya.
Dr.Cohn menegaskan bahwa merekalah yang pertama kali mengembangkan plasmatron dalam ukuran kecil dan dengan daya yang rendah, yakni lebih kecil dari satu kilowatt. Lebih lanjut Dr.Cohn menambahkan bahwa mereka pulalah yang pertama kali mengaplikasikan dengan menambahkan alat tersebut ke mesin mobil untuk mengurangi polusi kendaraan bermotor. Langkah selanjutnya adalah memasang plasmatron pada kendaraan sebenarnya yang beroperasi di lapangan. Nantinya para peneliti mengharapkan dapat menerapkan pemakaian plasmatron tersebut pada bus. Walaupun pengujian yang dilakukan pada saat ini menggunakan mesin dengan bahan bakar bensin, para peneliti mengatakan bahwa penemuan mereka berlaku juga bagi bahan bakar diesel dan biofuels. Para peneliti mempunyai lima patent yang berhubungan dengan plasmatron.
Pelitian tersebut disponsori oleh “DOE Office of Heavy Vehicle Technologies “.

Air Limbah Menghasilkan Listrik dan Air Terdesalinasi

Suatu proses yag dapat membersihan air limbah dan juga dapat menghasilkan sumber listrik dapat diterapkan untuk mengurangi 90 persen garam yang terkandung dalam suatu larutan atau air laut, hal ini dinyatakan oleh tim peneliti internasional dari China dan Amerika.
Air bersih untuk  minum, mencuci, dan industri terdapat dalam jumlah yang terbatas dibeberapa Negara yang ada di dunia. Ketersediaannya di masa yang akan datang menjadi salah satu permasalahan dunia. Beberapa Negara menerapkan proses desalinasi air dengan menggunakan osmosis balik-yaitu proses yang menerapkan tekanan tinggi pada air melalui suatu membran yang hanya dapat dilewati oleh molekul air bukan molekul garamnya-atau ada juga yang menerapkan elektrodialisis yaitu proses yang menggunakan listrik untuk memisahkan ion-ion garam dari air melalui suatu membrane. Yang perlu di catat kedua proses diatas sama-sama mengkonsumsi energi yang tinggi.
“Desalinasi air dapat dilakukan tanpa energi listrik atau tekanan yang tinggi dengan cara menggunakan sumber materi organic sebagai bahan bakar untuk mendesalinasi air”, para peneliti melaporkan dalam jurnal Environmental Science and Technology.
“Salah satu kendala yang dihadapi untuk proses desalinasi air adalah dibutuhkannya energi listrik yang cukup banyak, dan dengan menggunakan desalinasi sel mikroba kami secara nyata dapat mendesalinasi air sekaligus menghasilkan listrik pada saat kami mengambil material organic dari air limbah”, kata Bruce Logan, Profesor Kappe dari Environmental Engineering, Penn State.
Tim tersebut memodifikasi mikroba fuel sel yaitu suatu alat yang mengunakan bakteri secara alami untuk mengubah air limbah menjdai air bersih dan listrik-sehingga alat ini dapat dipakai untuk desalinasi air laut.
“Tujuan kami adalah untuk menunjukkan bahwa dengan menggunakan bakteri kami dapat memproduksi sejumlah arus listrik yang mampu melakukan hal ini”,  kata Logan. “Bagaimanapun juga proses ini membutuhkan 200 mililiter air limbah buatan-asam cuka dalam air-untuk mendesalinasi 3 mililiter air garam. Hal ini bukan merupakan hal praktis sebab sistem kami belum teroptimalkan tapi hal ini cukup memberi bukti bahwa konsep yang kami ajukan terbukti berhasil.
Mikroba fuel sel terdiri dari dua bilik, satu bilik diisi dengan air limbah atau nutrien dan satunya diisi dengan air, setiap bilik terdapat elektroda. Secara alami bakteri yang terdapat dalam limbah akan mengkonsumsi material organic yang terdapat dalam limbah dan sekaligus meghasilkan arus listrik.
Dengan sedikit mengubah mikroba fuel sel yaitu dengan cara menambah bilik ketiga diantara dua bilik yang sudah ada dan meletakkan sejumlah membrane yang spesifik terhadap ion—yaitu membrane yang dapat dilewati ion positif aja atau sebaliknya dan tidak dapat dilewati keduanya –yang diletakkan diantara bilik pusat dan elektroda positif dan negative. Air yang mengandug garam kemudian diletakkan di bilik ini.
Air laut mengandung sekitar 35 gram perliter sedangkan air garam biasanya haya 5 gram perliter. Garam tidak hanya terlarut dalam air akan tetapi juga terdisosiasi menjadi ion positif dan negative. Pada saat bakteri dalam fuel sel tersebut mengkonsumsi material yang ada dalam air limbah maka akan dihasilkan proton. Proton ini tidak bisa melewati membrane anion sehingga ion negative dari bilik pusat akan megalir ke bilik tempat air limbah untuk menyeimbangkan ion positif. Pada elektroda yang lain proton terkonsumsi sehingga ion positif dari bilik pusat mengalir ke bilik tersebut. Hasil proses totalnya air laut / air garam yang ada di bilik pusat akan terdesalinasi.
Dikarenakan gram membantu fuel sel untuk menghasilkan listrik maka etika bilik pusat enjadi semakin encer (kadar garamnya berkurang) maka konduktifitas sel berkurang dan produksi listrikpun berkurang juga, hal inilah yang menyebabkan mengapa hanya 90 persen kadar garam yang bisa dihilangkan.
Permasalahan lain adalah ketika proton dihasilkan pada salah satu elektroda dan proton dikonsumsi pada elektroda yang lain maka salah satu bilik akan bersifat asam sedangkan yang lain bersifat basa.Dengan mecampur kedua cairan dari dua bilik ini ketika mereka dibuang akan menghasilkan cairan netral sehingga permasalahan ini dapat diatasi. Akan tetapi kemampuan bakteri hidup dalam kondisi asam ketika sel dijalankan menjadi satu permasalahan lain sehingga dalam eksperimen tim menambhakan buffer secara periodic untuk mengatasi hal ini. Masalah ini tidak akan menjadi kendala ketika sistem kami telah menghasilkan sejumlah air terdesalinasi dalam jumlah yang cukup. Tak heran jika eksperimen tim ini di support oleh King Abdullah University of Science and Technology, Saudi Arabia and Ministry of Science and Technology, China
Sumber artikel dan gambar:
http://www.sciencedaily.com/releases/2009/08/090806112601.htm

BPA dari Botol Plastik Larut kedalam Tubuh Manusia

Suatu studi baru dari para peneliti Harvard School of Public Health (HSPH) menemukan bahwa partisipan yang meminum air selama seminggu dari botol polikarbonat – botol minuman dan botol bayi dari plastik sangat keras yang sangat terkenal – menunjukkan bahwa dua pertiga chemical bisphenol A (BPA) naik pada air seni mereka. Ekspose terhadap BPA, digunakan pada pabrikan polikarbonat dan plastik lainnya, telah menunjukkan campur tangan dalam pengembangan reproduktif pada hewan dan telah terkait dengan penyakit cardiovascular dan diabetes pada manusia.
Studi ini pertama kali menunjukkan bahwa minuman dari botol polikarbonat meningkatkan tingkat urinitas BPA, dan selanjutnya menyatakan bahwa kemasan minuman yang terbuat dengan BPA melepaskan kimiawi kedalam cairan yang orang – orang minum pada jumlah yang cukup untuk meningkatkan tingkat BPA yang keluar dari air seni manusia.
Sebagai tambahan pada botol polikarbonat, yang dapat diisi ulang dan kemasan yang popular di kalangan siswa, peserta perkemahan dan lainnya serta juga digunakan sebagi botol minuman bayi, BPA juga ditemukan pada campuran bidang kedokteran gigi dan tambalan dan lapisan kaleng makanan dan minuman. (Pada botol, polikarbonat dapat teridentifikasi oleh daur ulang nomer 7.) Berbagai macam studi telah menunjukkan perusak kelenjar endokrin pada hewan, termasuk pada permulaan kedewasaan seksual dini, merubah perkembangan dan jaringn tisu kelenjar susu dan menurunkan produksi sperma pada keturunan. Hal ini mungkin yang paling berbahaya pada tingkatan perkembangan awal.
“Kita menemukan bahwa cairan dingin minuman dari botol polikarbonat  hanya seminggu saja telah menaikkan tingkat BPA air seni hingga lebih dua pertiganya. Jika anda memanaskan botol tersebut, seperti dalam kasus pada botol susu bayi, kita memperkirakan tingkatnya akan sangat tinggi sekali. Ini akan menjadikan suatu perhatian karena bayi khususnya rentan terhadap potensi pengrusakan kelenjar endokrin dari BPA,” kata Karin B. Michels, rekanan profesor pada bidang epidemiology di HSPH dan Harvard Medical School dan penulis senior studi ini.
Para peneliti ini, diketuai oleh penulis pertamanya yaitu Jenny Carwile, seorang mahasiswa doktoral pada departemen epidemiology di HSPH, dan Michels, mahasiswa yang direkrut dari Harvard College untuk studi ini pada bulan April 2008. Sebanyak  77 partisipan memulai studi ini dengan fase “washout” selama seminggu dimana mereka meminum semua minuman dingin dari botol stainless steel dengan maksud meminimalisir ekspos BPA. Para partisipan menghasilkan contoh air seni selama periode washout. Kemudian mereka diberikan dua botol polikarbonat dan diminta untuk meminum semua minuman dingin dari botol tersebut seminggu kemudian; contoh – contoh air seni juga dihasilkan selama periode tersebut.
Hasilnya menunjukkan konsentrasi urinitas BPA para partisipan naik 69% setelah meminum dari botol polikarbonat. (Penulis studi ini menjelaskan bahwa konsentrasi BPA pada populasi kampus sama dengan apa yang dilaporkan pada populasi umum di Amerika.) Studi sebelumnya menemukan bahwa BPA dapat larut dari botol polikarbonat kedalam isinya; studi ini merupakan yang pertama kali menunjukkan konsentrasi urinitas BPA pada manusia.
Salah satu keunggulan studi ini, jelas penulisnya, adalah bahwa para siswa yang meminum dari botol pada penggunaan yang normal. Apalagi, para siswa tidak membersihkan botol mereka di tempat cucian  ataupun menaruh cairan panas kedalamnya; pemanasan telah menunjukkan kenaikan melarutnya BPA dari polikarbonat, sehingga tingkat BPA mungkin saja sangat tinggi setelah para siswa meminum cairan panas dari botol tersebut.
Pemerintah Kanada melarang penggunaan BPA polikarbonat pada botol susu bayi pada tahun 2008 dan beberapa pabrikan botol polikarbonat secara sukarela telah meniadakan BPA dari produk mereka. Dengan meningkatnya bukti efek berbahaya yang potensial dari BPA pada manusia, para penulis percaya bahwa penelitian selanjutnya diperlukan pada efek BPA terhadap bayi dan pada perkembangan gangguan  reproduktif dan kanker payudara pada orang dewasa.
“Studi ini muncul pada waktu yang tepat karean banyak Negara yang memutuskanapakah jadi melarang penggunaan BPA botol susu bayi dan cangkir minum. Semnetara studi sebelumnya telah menunjukkan bahwa BPA terkait dengan efek kesehatan yang merugikan, studi ini melengkapi potongan teka – teki yang hilang—apakah botol plastic polikarbonat penting atau tidak terhadap penyumbang jumlah BPA dalm tubuh manusia,” kata Carwile.

Dari mana oksigen bumi berasal?

Sulit untuk menjaga molekul oksigen di sekitar, meskipun fakta bahwa oksigen adalah unsur ketiga yang paling berlimpah dialam semesta, ditempa di superhot, superdense inti bintang, karena oksigen ingin bereaksi, itu dapat bereaksi membentuk senyawa hampir pada semua unsur yang ada di tabel periodik. Jadi, bagaimana bumi berakhir dengan atmosper yang terdiri dari sekitar 21 persen terisi?Jawabannya adalah organisme kecil dikenal sebagai cyanobacteria atau ganggang hijau dan biru. Mikroba ini melakukan fotosintesis: menggunakan sinar matahari, air dan karbon dioksida untuk menghasilkan karbohidrat dan, tentunya oksigen. Bahkan, semua tanaman di bumi memasukkan synbiotic cyanobacteria (dikenal sebagai kloroplas) untuk melakukan fotosintesis bagi mereka untuk hari ini. Pada hitungan  ribuan tahun sebelum evolusi cyanobacteria ini, Arkean selama beribu-ribu tahun, mikroba yang lebih primitive hidup dengan cara kuno / dengan anaerob (tidak memerlukan udara).organisme kuno ini turunan “extremophile” berkembang dengan tidak adanya udara dan hanya mengandalkan sulfat untuk kebutuhan energi mereka sehari-hari. Tapi sekitar 2.45 miliar tahun lalu, rasio isotop belerang berubah, yang menunjukkan bahwa untuk pertama kalinya oksigen menjadi komponen penting dari atmosfer bumi, menurut sebuah koran di Science 2000. pada waktu kira-kira sama (dan untuk ribuan tahun setelahnya), besi teroksidasi mulai muncul di tanah kuno dan gebungan dari besi yang diendapkan di dasar laut, merupakan produk reaksi dengan oksigen dalam air laut.

“Apa yang kelihatannya adalah bahwa oksigen pertama kali diproduksi sekitar 2,7 miliar menjadi 2,8 miliar tahun yang lalu. Perlu waktu tinggal di atmosfer sekitar 2.45 miliar tahun lalu,” kata geokimia Dick Belanda, seorang sarjana tamu di University of Pennsylvania. “Kelihatannya seolah-olah ada selang waktu yang signifikan antara munculnya organisme penghasil oksigen dan oksigenasi aktual dari atmosfer.”
Paling penting adalah bagaimana jumlah oksigen atmosfer mencapai tingkat sekarang?  Yaitu ketiga terbanyak di bumi. “Ini tidak mudah mengapa harus seimbang pada 21 persen lebih dari 10 atau 40 persen,” catatan Geoscientist James Kasting dari Pennsylvania State University.” “Kami tidak memahami sistem kontrol oksigen modern yang baik.” Iklim, vulkanisme, lempeng tektonik semua memainkan peran penting dalam mengatur tingkat oksigen selama berbagai periode waktu. Namun tak seorang pun telah datang dengan batu-tes yang solid untuk menentukan kandungan oksigen yang tepat dari atmosfer pada suatu waktu dari catatan geologi. Tapi satu hal yang jelas-asal-usul oksigen dalam atmosfer bumi berasal dari satu hal yaitu kehidupan.

Pestisida Ramah Lingkungan

Bila kita memikirkan tentang beberapa jenis rempah yang banyak digemari orang seperti rosemary, thyme, bawang putih, dan mint dan kemudian coba Anda bayangkan ke suatu yang lebih besar lagi ke lahan pertanian yang besar lagi dimana banyak ditanam jenis sayuran dan buah maka kita akan juga memikirkan bagaimana penggunaan pestisida untuk menjaga lahan pertanian tersebut dari serangan hama sehingga panen dapat tetap dilakukan. Sekarang banyak sekali lahan pertanian yang dilakukan secara organic dimana mereka menggunakan bahan alami untuk membunuh hama, dibandingkan dengan penggunaan pestisida konvensional. Sebagaimana industri juga mulai berusaha untuk memenuhi kebutuhan buah dan sayuran yang lebih alami sebagai tuntutan konumen.
Studi terbaru yang dimuat di American Society’s 28th National Meeting, para peneliti dari Kanada melaporkan suatu subyek penelitian baru yang sangat menarik dibidang “essential oil pestisida” atau yang  disebut sebagai “aroma pembunuh”. Zat ini mewakili kelas baru dalam insektisida alami yang memperlihatkan sifat ramah lingkungan dan dapat dipergunakan sebagai pengganti insektisida konvensional dimana dapat mengurangi resiko keracunan terhadap manusia dan hewan, kata para peneliti.
“Kami melakukan eksplorasi terhadap pestisida alami yang potensial berdasarkan essential oil tanaman yang banyak dipergunakan dalam makanan dan minuman sebagai perasa”, kata perwakilan peneliti Murray Isman, Ph.D dari Universitas British Columbia. Pestisida baru ini umumnya dibuat dari campuran sejumlah kecil dua atau empat essential oil yang dilarutkan dalam air. Beberapa campuran ini brhasil membunuh beberapa jenis serangga dan campuran yang lain berhasil mengusir mereka.
Selama beberapa dekade terakhir, Isman dan koleganya telah melakukan banyak test terhadap essential oil tanaman dan mereka menemukan spectrum yang sangat luas mengenai aktifitas pestisida dalam melawan hama tanaman. Beberapa essential oil komersil sekarang telah digunakan oleh petani dan essential oil ini menunjukkan adanya sifat proteksi terhadap hama dari tanaman strawberry, bayam, dan tomat, kata para peneliti.
“Essential oil ini telah berhasil menggantikan banyak produk pestisida yang berbasis arsen”, kata Isman. “Tentu saja market essential oil sebagai insektisida masih kecil, akan tetapi pertumbuhannya akan semakin meningkat dan saat itu akan menjadi momentum yang sangat baik bagi pestisida alami ini”
Pestisida alami ini memiliki bebrapa keuntungan. Tidak seperti pestisida konvensional, pestisida ini tidak memerlukan ijin secara hukum untuk mempergunakannya dan berita baiknya petani dapat menggunakannya secara langsung. Manfaat lain adalah serangga tidak akan memiliki kesempatan untuk menciptakan sistem resistansi terhadap pestisida ini, dan yang jelas sangat aman bagi para petani yang tentunya berhubungan langsung dengan pengginaan pestisida ini.
Diantara manfaat tersebut, terdapat kekurangan dari pestisida ini yaitu essential oil cenderung lebih cepat menguap dan terdegradasi secara cepat dengan adanya sinar matahari, sehingga para petani cenderung untuk mengaplikasikan pestisida ini beberapa kali dibandingkan dengan pestisida konvensional. Beberapa pestisida alami ini bertahan beberapa jam, dibandingkan pestisida konvensional yang bisa bertahan beberapa hari sampai satu bulan, kerugian yang lain diperlukan konsentrasi yang jauh lebih tinggi untuk dapat berfungsi secara efektif. Para peneliti sekarang bekerja untuk meneliti agar pestisida alami ini dapat bertahan lebih lama dan lebih bersifat potensial.
“Pestisida alami ini masih belum menjadi satu cara efektif untuk mengontrol hama”, kata Isman. Konvensional pestisida tetap menjadi idola dalam mengontrol hama secara efektif untuk mengontrol ulat, belalang, kumbang dan beberapa serangga yang lebih besar, katanya. “Akan tetapi pada akhirnya kita harus tetap memikirkan tentang lingkungan dan keselamatan manusia”.
Pestisida alami ini tidak hanya bermanfaat bagi pertanian. Beberapa essential oil bermanfaat bagi pengusir serangga di lingkungan rumah tangga. Tidak seperti pembasi serangga rumah tangga yang konvensional yang memiliki bau yang tidak enak, essential oil ini memiliki bau yang enak dan aroma yang menyenangkan. Kandungannya adalah sama seperti yang digunakan dalam produk aromaterapi seperti cinnamon dan peppermint, kata Isman.
Industri telah mengembangkan prodauk bebasis aroma essential oil yang dapat mengusir kutu anjing dan kucing tanpa membahayakan pemiliknya. Para peneliti sekarang telah meneliti penggunaan essential oil ini untuk dipergunakan membunuh mikroba seperti E. coli dan Salmonella dimana mikroba ini dapat meracuni manusia yang terdapat dalam buah dan sayuran. Peneliti lain mengeksplor potensial penggunaan lavender, basil, bergamot, patchouli oil, dan beberapa jenis minyak yang lain untuk melawan serangga.
Arikel dan gambar disadur dari ccnmag.com

Pemanasan Global Meningkatkan Kapasitas Pohon Untuk Menyerap Karbon

Saat ini pemanasan global telah berada pada tingkat yang semakin mengkhawatirkan hingga diperlukan langkah-langkah untuk mencegah dan menguranginya. Salah satu cara yang paling efektif adalah dengan menanam lebih banyak pohon dan melindungi hutan. Pohon dan tetumbuhan lainnya menyerap karbon dioksida selama proses fotosintesis. Proses ini mampu mengurangi gas rumah kaca yang paling melimpah di atmosfer tersebut dan menyimpannya di dalam jaringan kayu.
Suatu riset terbaru yang dipimpin oleh Jerry Melillo dari Marine Biological Laboratory (MBL) selama 7 tahun memperlihatkan bahwa pemanasan global dapat mempengaruhi kapasitas penyimpanan karbon dari pohon. Studi ini dilakukan di hutan Harvard tengah kota Massachussets dengan luas sekitar seperempat acre (sekitar 1000 m2). Hutan ini dihangatkan secara buatan sekitar 9°F di atas suhu normal untuk mensimulasikan keadaan pemanasan global dan respon tumbuhan terhadap kondisi tersebut.
Studi sebelumnya menjelaskan bahwa naiknya temperatur tanah dapat meningkatkan dekomposisi materi organik tanah sehingga pelepasan karbon dioksida juga meningkat. Tetapi studi ini juga menunjukkan bahwa temperatur yang lebih hangat menstimulasi tumbuhan untuk menyerap lebih banyak karbon sebagai jaringan kayu. Hal tersebut dipengaruhi oleh senyawa nitrogen yang terbentuk saat temperatur tanah meningkat. Sebagian besar hutan di daerah subtropis hingga sedang, seperti di daerah Amerika Utara, Eropa, dan Eurasia kekurangan senyawa nitrogen untuk tumbuh kembangnya. Sehingga dengan meningkatnya senyawa nitrogen yang diserap tumbuhan dapat mempercepat pertumbuhannya.
Pemanasan pada tanah membuat senyawa nitrogen yang terdapat pada materi organik tanah terlepas sebagai senyawa nitrogen anorganik seperti ammonium. Ammonium merupakan komponen utama yang terdapat pada pupuk buatan. Ketika tumbuhan menyerap senyawa nitrogen anorganik ini pertumbuhannya akan semakin cepat dan mampu menyerap lebih banyak karbon.
Proses biologis yang menghubungkan pemanasan tanah, meningkatnya penguraian materi organik, peningkatan senyawa nitrogen, dan peningkatan pertumbuhan pohon terlihat berhubungan erat untuk hutan daerah subtropis. Namun hasil studi ini kurang relevan diterapkan untuk hutan tropis karena studi ini dilakukan di daerah hutan subtropis yang kekurangan nitrogen. Sementara hutan tropis melimpah akan senyawa-senyawa nitrogen.

Daur Ulang Ban Mobil Bekas Untuk Pembangkit Listrik

Setiap tahun hampir sekitar 300 juta ban mobil bekas dibuang di Amerika. Belum lagi di negara-negara Eropa yang diperkirakan bisa lebih dari 200 juta ban mobil bekas tiap tahunnya dibuang percuma. Demikian laporan VOA. Namun, ban mobil bekas ini ternyata bisa didaur ulang untuk menghasilkan energi listrik .
Ban mobil bekas ini mengandung karet, karbon dan unsure kima lainnya yang amat berbahaya bila dibakar begitu saja. Selain merusak pemandangan ia juga menimbulkan polusi udara bila dibakar.
Sebagai contoh, di Virginia, Amerika Serikat pada tahun 1983 – tempat pembuangan ban mobil bekas yang didalamnya terdapat 5 sampai 7 juta ban mobil bekas terbakar. Bisa dibayangkan betapa tebalnya asap tebal yang berbau busuk dan beracun. Api baru padam setelah sembilan bulan kemudian.
Banyak cara telah dilakukan untuk mendaur ulang. Seperti di potong-potong kemudian dijadikan sendal atau keset. Biasanya ini dilakukan di negara-negara berkembang.
Para ahli di Amerika akhirnya berupaya untuk menghancurkannnya sama sekali kemudian berupaya untuk mencampurnya dengan aspal pelapis jalan atau membakarnya sebagai bahan tambahan bagi batubara dipusat-pusat pembangkit listrik. Namun, ternyata cara pembakarannya masih menimbulkan polusi yang akhirnya harus ditangani pula.
Beberapa waktu kemudian, sebuah perusahaan di Oklahoma, Amerika Serikat berhasil menciptakan teknologi baru untuk memanfaatkan ban mobil bekas itu sebagai sumber energi dan sumber bahan baku, seperti : baja carbon black yang dipakai untuk membuat ban baru, yang bisa dibakar dan minyak sintetis.
Perusahaan yang bernama Integrated Technology Group ini akan mulai menghidupkan sebuah pusat pembangkit listrik tenaga ban-bekas yang effisien dan tidak menimbulkan polusi. Direncanakan tahun depan di mulai.
Karena sifatnya masih percontohan, kistrik yang dihasilkannya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan beberapa blok perumahan saja dalam sebuah kota. Meski baru, teknologi ini mendapat pengakuan dari para peminat Eropa. Saham Integrated Technology Group telah dijual sejak bulan Juli 2001 di pasar saham Frankurt untuk menghimpun dana guna membangun pusat pembangkit listrik yang 100% menggunakan ban bekas sebagai bahan bakarnya.
Kelompok negara persatuan Eropa telah menentukan bahwa mulai tahun 2006 nanti, semua mobil ban bekas harus di daur ulang dan tidak boleh dibuang di tempat penimbunan sampah.
Menurut Scott Holden, seorang pejabat di Integrated Technology Group, kesadaran orang Eropa untuk mencegah polusi lingkungan yang ditimbulkan oleh dampak sampingan kehidupan modern, tinggi. Bagaimana di Indonesia?.
Sumber : Berita Iptek

Manfaat baru botol plastik bekas

Botol-botol plastik sampah bisa diurai untuk membuat bola-bola karbon yang sangat kuat, yang bisa digunakan dalam pelumas.
Vilas Pol dari Bar-Ilan University, Ramat-Gan, Israel, dan rekan-rekannya menghasilkan mikrosfer karbon yang kuat dari PET (polietilen tereftalat) sampah. Mereka memanaskannya botol cola bekas pakai pada suhu 700oC selama tiga jam dalam sebuah reaktor tertutup. Plastik kemudian didekomposisi dibawah tekanan yang terbentuk sendiri untuk menghasilkan bola karbon yang keras dengan diameter antara dua sampai 10 mikrometer. “Salah satu pisau mata berlian kami patah dan yang lainnya rusak pada saat kami mencoba memotong melintang bola karbon ini,” kata Pol.
“Kekuatan material-material ini sangat menarik,” kata Neil Coville, koordinator grup Carbon Nanotubes and Strong Composites di University of the Witwatersrand, Johannesburg, Afrika Selatan. “Hasil ini sangat mengesankan dan kita harus mempertimbangkan penggunaan material ini di masa mendatang”.
“Proses ini sangat menarik,” kata Philippe Serp, seorang ahli di bidang nano-struktur karbon di National Center for Scientific Research, Toulouse, Perancis, “Karena proses ini tidak memerlukan katalis.” Proses yang bisa ditingkatkan menjadi skala industri ini juga tidak memerlukan pelarut dan lebih baik dari metode-metode sekarang yang memiliki kekurangan seperti hasil yang rendah dan pemisahan bola-bola karbon yang tidak maksimal jelaga karbon.
Bola-bola karbon digunakan dalam penyimpanan energi dan piranti-nano. Mikrosfer yang dibuat Pol ini bisa tahan pada tekanan yang sangat tinggi, sehingga dapat digunakan dalam pelumas. Mengurangi suhu reaksi dibawah 700oC akan memberikan partikel-partikel karbon yang lebih besar yang bisa digunakan dalam piranti seperti printer, toner, dan teknologi filtrasi.
“Tantangan yang dihadapi komunitas sains sekarang ini untuk mencari solusi yang inovatif untuk degradasi polimer-polimer limbah telah memotivasi kami,” papar rekan Pol, Aharon Gedanken. “Proses yang kami gunakan ini menunjukkan sebuah cara untuk merubah limbah polimer PET menjadi produk-produk yang bernilai industri.

Kristalisasi

Pemisahan dengan teknik kristalisasi didasari atas pelepasan pelarut dari zat terlarutnya dalam sebuah campuran homogeen atau larutan, sehingga terbentuk kristal dari zat terlarutnya. Proses ini adalah salah satu teknik pemisahan padat-cair yang sangat penting dalam industri, karena dapat menghasilkan kemurnian produk hingga 100%.
Kristal dapat terbentuk karena suatu larutan dalam keadaan atau kondisi lewat jenuh (supersaturated). Kondisi tersebut terjadinya karena pelarut sudah tidak mampu melarutkan zat terlarutnya, atau jumlah zat terlarut sudah melebihi kapasitas pelarut. Sehingga kita dapat memaksa agar kristal dapat terbentuk dengan cara mengurangi jumlah pelarutnya, sehingga kondisi lewat jenuh dapat dicapai. Proses pengurangan pelarut dapat dilakukan dengan empat cara yaitu, penguapan, pendinginan, penambahan senyawa lain dan reaksi kimia.
Pemisahan denga pembentukan kristal melalui proses penguapan merupakan cara yang sederhana dan mudah kita jumpai, seperti pada proses pembuatan garam.
Air laut dialirkan kedalam tambak dan selanjutnya ditutup. Air laut yang ada dalam tambak terkena sinar matahari dan mengalami proses penguapan, semakin lama jumlah berkurang, dan mongering bersamaan dengan itu pula kristal garam terbentuk. Biasanya petani garam mengirim hasilnya ke pabrik untuk pengolahan lebih lanjut.
Pabrik gula juga melakukan proses kristalisasi, tebu digiling dan dihasilkan nira, nira tersebut selanjutnya dimasukkan kedalam alat vacuum evaporator, Dalam alat ini dilakukan pemanasan sehingga kandungan air di dalam nira menguap, dan uap tersebut dikeluarkan dengan melalui pompa, sehingga nira kehilangan air berubah menjadi Kristal gula.
Ketiga teknik yang lain pendinginan, penambahan senyawa lain dan reaksi kimia pada prinsipnya adalah sama yaitu mengurangi kadar pelarut didalam campuran homogeen.

Titrasi Redoks

Reaksi redoks secara luas digunakan dalam analisa titrimetri baik untuk zat anorganik maupun organik.
Reaksi redoks dapat diikuti dengan perubahan potensial, sehingga reaksi redoks dapat menggunakan perubahan potensial untuk mengamati titik akhir satu titrasi. Selain itu cara sederhana juga dapat dilakukan dengan menggunakan indikator.
Berdasarkan jenis oksidator atau reduktor yang dipergunakan dalam titrasi redoks, maka dikenal beberapa jenis titrimetri redoks seperti iodometri, iodimetri dan permanganometri.

Iodimetri dan Iodometri

Teknik ini dikembangkan berdasarkan reaksi redoks dari senyawa iodine dengan natrium tiosulfat. Oksidasi dari senyawa iodine ditunjukkan oleh reaksi dibawah ini :
I2 + 2 e → 2 I- Eo = + 0,535 volt
Sifat khas iodine cukup menarik berwarna biru didalam larutan amilosa dan berwarna merah pada larutan amilopektin. Dengan dasar reaksi diatas reaksi redoks dapat diikuti dengan menggunaka indikator amilosa atau amilopektin.
Analisa dengan menggunakan iodine secara langsung disebut dengan titrasi iodimetri. Namun titrasi juga dapat dilakukan dengan cara menggunakan larutan iodida, dimana larutan tersebut diubah menjadi iodine, dan selanjutnya dilakukan titrasi dengan natrium tiosulfat, titrasi tidak iodine secara tidak langsung disebut dengan iodometri. Dalam titrasi ini digunakan indikator amilosa, amilopektin, indikator carbon tetraklorida juga digunakan yang berwarna ungu jika mengandung iodine.

Permanganometri

Permanganometri merupakan titrasi redoks menggunakan larutan standar Kalium permanganat. Reaksi redoks ini dapat berlangsung dalam suasana asam maupun dalam suasana basa. Dalam suasana asam, kalium permanganat akan tereduksi menjadi Mn2+ dengan persamaan reaksi :
MnO4- + 8 H+ + 5 e → Mn2+ + 4 H2O
Berdasarkan jumlah ellektron yang ditangkap perubahan bilangan oksidasinya, maka berat ekivalen Dengan demikian berat ekivalennya seperlima dari berat molekulnya atau 31,606.
Dalam reaksi redoks ini, suasana terjadi karena penambahan asam sulfat, dan asam sulfat cukup baik karena tidak bereaksi dengan permanganat.
Larutan permanganat berwarna ungu, jika titrasi dilakukan untuk larutan yang tidak berwarna, indikator tidak diperlukan. Namun jika larutan permangant yang kita pergunakan encer, maka penambahanindikator dapat dilakukan. Beberapa indikator yang dapat dipergunakan seperti feroin, asam N-fenil antranilat.
Analisa dengan cara titrasi redoks telah banyak dimanfaatkan, seperti dalam analisis vitamin C (asam askorbat). Dalam analisis ini teknik iodimetri dipergunakan. Pertama-tama, sampel ditimbang seberat 400 mg kemudian dilarutkan kedalam air yang sudah terbebas dari gas carbondioksida (CO2), selanjutnya larutan ini diasamkan dengan penambahan asam sulfat encer sebanyak 10 mL. Titrasi dengan iodine, untuk mengetahui titik akhir titrasi gunakan larutan kanji atau amilosa.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites